Kemenkum HAM Garap Potensi Kekayaan Intelektual Jawa Barat

Kemenkum HAM Garap Potensi Kekayaan Intelektual Jawa Barat

JEMPUT BOLA. Kememkum HAM menggelar Sosialisasi dan Promosi Merek Kolektif dan Indikasi Geografis dengan tema 'Menuju Jawa Barat Kaya Dengan Kekayaan Intelektual', Selasa (5/3/2024) di Hotel Santika Premiere Linggarjati Kuningan. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIR--

RAKYATCIREBON.ID,, CIREBON - Kementerian Hukum dan HAM (Kememkum HAM) serius menggarap potensi kekayaan intelektual Jawa Barat. Berbagai upaya dilakukan guna memberi hak hukum terkait merek dan hak cipta.

Hal itu dibuktikan dengan digelarnya Sosialisasi dan Promosi Merek Kolektif dan Indikasi Geografis dengan tema 'Menuju Jawa Barat Kaya Dengan Kekayaan Intelektual', Selasa (5/3/2024) di Hotel Santika Premiere Linggarjati Kuningan.

Indikasi geografis merupakan tanda yang menunjukan daerah asal suatu barang atau produk karena faktor lingkungan geografis. Termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut.

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkum HAM, Min Usihen SH MH mengatakan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan potensi kekayaan intelektual di Jawa Barat, khususnya di Ciayumajakuning. 

"Kita berharap dengan sumber daya alam yang begitu besar di Jawa Barat bisa lebih banyak lagi kekayaan intelektualnya bisa diangkat untuk didaftarkan," kata Min.

Dampaknya, lanjut Min, diharapkan mampu menggerakan perekonomian secara kawasan. "Tentu ini bisa meningkatkan terkait dengan perekonomian di wilayah Ciayumajakuning ini," ucapnya.

Yang tak kalah penting, kata Min, ialah komitmen para kepala daerah untuk mendorong potensi lokalnya pro aktif mengakses informasi mengenai program pendaftaran kekayaan intelektual.

"Sekalian ini edukasi kita berharap ada penjarahan ada komitmen dari pemerintah daerah untuk mendorong potensi indikasi geografis maupun merek kolektif yang ada di Ciayumajakuning," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jawa Barat, R Andika Dwi Prasetya BcIP SPd menambahkan, hingga saat ini di Jawa Barat sudah ada 10 produk indikasi geografis.

Antara lain ubi cilembu Sumedang, sawo sukatali Sumedang, tembakau mole Sumedang, tembakau hitam Sumedang dan kopi java preanger Jawa Barat.

Kemudian eh java preanger Jawa Barat, kopi robusta Bogor, kopi java robusta Sukapura Tasikmalaya, beras pandang wangi Cianjur, dan batik complongan Indramayu.

"Hingga hari ini yang sudah terdaftat potensi kekayaan intelemtual khususnya indikasi geografis itu 10 sudah punya registrasi di Jawa Barat," katanya.

Pihaknya terus jemput bola untuk meningkatkan produk indikasi geografis terdaftar lebih banyak dan tersebar di seluruh Jawa Barat. "Mudah-mudahan akan lebih hanyak lagi," pungkasnya. (wan)

Sumber: