Mattajeng Artinya dalam Budaya dan Bahasa Bugis

Mattajeng Artinya dalam Budaya dan Bahasa Bugis

Mattajeng Artinya dalam Budaya dan Bahasa Bugis-indah tri sutono-pinterest

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Dalam kekayaan budaya Indonesia, terdapat banyak istilah dan kata-kata yang memiliki makna mendalam serta sejarah panjang.

Salah satu kata yang menarik untuk dibahas adalah mattajeng artinya. Kata ini berasal dari bahasa Bugis, yang merupakan salah satu suku terbesar di Sulawesi Selatan.

Artikel ini akan membahas arti dari kata mattajeng, serta konteks dan signifikansinya dalam budaya dan bahasa Bugis.

Arti Kata Mattajeng

Secara harfiah, mattajeng artinya dalam bahasa Bugis berarti menikah atau berumah tangga. Kata ini berasal dari kata dasar tajeng,yang berarti rumah.

Jadi, mattajeng artinya sebagai memiliki rumah atau mendirikan rumah tangga. Dalam konteks yang lebih luas, mattajeng artinya bukan hanya sekadar pernikahan fisik, tetapi juga mencakup aspek-aspek sosial, budaya, dan spiritual dalam kehidupan berumah tangga.

Makna Budaya Mattajeng

1. Simbol Kedewasaan dan Tanggung Jawab

Dalam budaya Bugis, pernikahan dianggap sebagai salah satu tahap penting dalam kehidupan seseorang.

Proses mattajeng menandakan bahwa seseorang telah mencapai kedewasaan dan siap untuk memikul tanggung jawab baru sebagai suami atau istri.

Hal ini juga mencerminkan kemampuan individu untuk mandiri dan membentuk keluarga sendiri.

2. Ikatan Sosial dan Kekerabatan

Mattajeng artinya juga memiliki makna penting dalam konteks sosial dan kekerabatan. Pernikahan tidak hanya menyatukan dua individu, tetapi juga dua keluarga besar.

Proses mattajeng sering kali melibatkan berbagai adat istiadat dan upacara yang mempererat hubungan antara keluarga-keluarga tersebut.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam budaya Bugis.

3. Warisan Tradisi dan Adat

Proses pernikahan atau mattajeng dalam budaya Bugis penuh dengan berbagai tradisi dan adat yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Upacara adat seperti mappacci, di mana calon pengantin menjalani serangkaian ritual pembersihan dan penyucian diri, merupakan bagian penting dari proses mattajeng.

Tradisi ini tidak hanya memperkaya budaya lokal tetapi juga menjaga kelestarian nilai-nilai luhur yang sudah ada sejak lama.

Proses Mattajeng Artinya dalam Budaya Bugis

1. Mappacci

Upacara mappacci adalah salah satu rangkaian ritual yang dilakukan sebelum hari pernikahan. Upacara ini bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan calon pengantin agar siap menghadapi kehidupan berumah tangga.

Dalam mappacci, calon pengantin diolesi dengan daun pacci (daun pacar) yang melambangkan kesucian dan keberuntungan.

2. Mappasikarawa

Setelah mappacci, dilanjutkan dengan upacara mappasikarawa atau tukar cincin. Pada tahap ini, kedua keluarga calon pengantin saling memberikan cincin sebagai simbol ikatan dan kesepakatan untuk melanjutkan proses pernikahan.

3. Akad Nikah

Puncak dari proses mattajeng adalah akad nikah. Upacara ini dilakukan di rumah atau di masjid dengan dihadiri oleh keluarga besar dan kerabat.

Akad nikah dalam budaya Bugis tidak berbeda jauh dengan akad nikah pada umumnya dalam Islam, di mana ijab kabul diucapkan oleh kedua mempelai.

4. Resepsi Pernikahan

Setelah akad nikah, biasanya diadakan resepsi pernikahan atau pesta panre’ temmassu yang dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan tetangga.

Resepsi ini menjadi ajang untuk merayakan kebahagiaan kedua mempelai dan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan.

Signifikansi Mattajeng dalam Masyarakat Modern

Dalam masyarakat Bugis modern, mattajeng artinya tetap relevan meskipun beberapa aspek tradisi mungkin telah mengalami perubahan atau adaptasi.

Nilai-nilai seperti tanggung jawab, kedewasaan, dan kebersamaan yang terkandung dalam proses mattajeng masih dijunjung tinggi.

 

Bahkan dalam era globalisasi, banyak keluarga Bugis yang tetap mempertahankan adat istiadat mereka sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya.

Sumber: