Karna Ngaku Sudah Persiapkan Amunisi Pilkada Sejak 2008

Karna Ngaku Sudah Persiapkan Amunisi Pilkada Sejak 2008

MAJALENGKA – Wakil Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd mengaku tidak sedikit warga yang mempertanyaan kesungguhan dirinya maju sebagai calon bupati Majalengka di pilkada 2018. Terutama, partai pengusung dan calon pendampingnya. 
\"karna
Karna Sobahi (pakai peci) saat daftar bacabup ke PDIP. dok. Rakyat Cirebon
Karna mengaku, keikutsertaan dirinya di pemilihan bupati merupakan tuntutan dan kebutuhan yang harus diikuti. Karena, proses tersebut merupakan wasilah (media, red) mengabdikan diri untuk rakyat dan beribadah kepada Allah SWT. 

“Mengabdi dalam melaksanakan pembangunan, memberikan perlindungan dan pelayanan kepada rakyat. Sekaligus sebagai refleksi perhambaan diri kepada Allah SWT. Saya berprinsip menjadi bupati bukanlah satu satunya ladang pengabdian untuk menuju ke sana,” kata Karna kepada Rakyat Majalengka, kemarin. 

Sebab, kata dia, keterpilihan seseorang dalam kompetisi politik ditentukan oleh daya dukung rakyat dan takdir Allah SWT. “Jadi, saya sebenarnya sudah mempersiapkan diri untuk ikut dalam pilihan bupati sejak 2008. Ketika itu, dalam ajakan pertama pa bupati (Sutrisno, red) berjanji hanya satu kali saja,” ujarnya. 

Namun, kata Karna, ada ajakan lagi Sutrisno untuk bersama lagi demi kelanjutan pembagunan dan kondusivitas daerah. Pihaknya saat itu mengaku, mengerti, apalagi saat itu yang meperkuat Sutrisno ialah TB Hasanudin, selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar. 

Sedangkan partai yang akan digunakan sebagai kendaraan politik,  pihaknya sudah mengikuti penjaringan di DPC PDI Perjuangan Majalengka, fit and proper test di DPD dan DPP PDI Perjuangan. 

“Sebagai peserta, saya sudah mengikuti dengan maksimal semua syarat, semua program ujian sudah saya ikuti. Termasuk survei oleh tiga lembaga survei pun sudah saya ikuti dan hasilnya sangat bagus,” jelasnya.  

Selain itu, kata dia, mengenai calon pendampingnya, Karna juga sudah mengusulkan mana yang terbaik untuk kemenangan, kebersamaan dalam menciptakan kondusivitas, kemajuan, inovasi dan kesejahteraan rakyat. 

“Hal ini pun saya akan mengikuti apa yang diputuskan Partai (PDIP, red). Kita harus taat azas dan taat sistem. Alhasil, jika kedua hal itu sudah saya ikuti dengan maksimal dan keputusan semuanya ada ditangan partai, ya bagi saya tinggal nunggu keputusan partai saja. Yang jelas perlu saya tegaskan bahwa sampai hari ini rekomendasi belum ada, masih berproses di DPP,“ pungkasnya. (pai)

Sumber: