Sunjaya: Jika Benar Rekom untuk HT-Yayat, Saya Dukung
Jumat 15-09-2017,07:00 WIB
CIREBON - Calon bupati Cirebon dari petahana, Dr Sunjaya Purwadisastra mengaku sudah mendengar isu tentang turunnya rekomendasi PDIP untuk H Tarmadi (HT) dan Yayat Ruhiyat (YR). Sunjaya mengaku akan mendukung pasangan HT-Yayat, jika informasinya memang benar dan valid.
|
Sunjaya Purwadisastra saat mendaftar bacabup Cirebon. dok. Rakyat Cirebon |
“Jika memang informasinya benar bahwa HT dan Yayat yang sudah mendapatkan rekomendasi, maka secara pribadi saya akan mendukungnya,” ujar Bupati Sunjaya kepada Rakyat Cirebon, tadi malam (14/9).
Sunjaya juga mengatakan, jika memang dirinya tidak mendapatkan rekomendasi dari PDIP, maka ia tidak akan mencalonkan sebagai bupati Cirebon, dari parta manapun. “Kalau bukan dari PDIP, saya tidak akan mencalonkan sebagai bupati, dari partai manapun,” tegasnya.
Seperti yang sudah ramai dibicarakan oleh masyarakat Kabupaten Cirebon, bahwa yang akan mendapatkan rekomendasi PDIP adalah H Tarmadi dan Yayat Ruhiyat. Namun informasi ini masih tergolong premature, dan belum ada keterangan resmi dari pihak manapun.
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon juga membantah bahwa kehadiran Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto ke Cirebon Sabtu (16/9) nanti untuk mengumumkan rekomendasi untuk calon bupati. Hal itu disampaikan Sekretaris DPC PDIP, Edi Mustofa saat dikonfirmasi Rakcer, Kamis (14/9).
Dikatakan Edi, kedatangan Hasto ke Cirebon untuk konsolidasi internal. Bukan untuk mengumumkan siapa yang akan direkomendasi sebagai calon bupati. \"Tidak ada kaitannya kedatangan Pak Hasto dengan sudah turunnya rekom. Ini hanya kegiatan konsolidasi internal saja,\" tutur Edi.
Kalau rekom sudah turun tentu DPP langsung memberitahu DPC. Sedangkan sampai saat ini pihaknya belum menerima informasi itu.
Meski begitu, seluruh proses penjaringan dan mekanisme di DPP sudah selesai dilaksanakan. Artinya, tinggal menunggu informasi dari pusat saja kapan rekom akan turun.
\"Penjaring itu kan hanya di DPC itu sudah, adapun proses di DPP juga sudah dilaksanakan. Tinggal para balon ini berdoa saja berharap rekom,\" kata Edi.
Disinggung mengenai tinggal berapa calon yang tersisa, Edi mengaku tidak tahu mengenai persoalan itu.
\"Apakah sudah empat atau lima besar kita gak tau. Yang jelas isu di lapangan bahwa rekom sudah turun itu tidak benar. Kalau sudah turun tidak mungkin kita rahasiakan yang ada nanti basi,\" imbuh Edi.
Sementara kandidat kuat bakal calon bupati dan wakil bupati Cirebon akan dipanggil DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jum’at (15/9) hari ini.
Mereka akan menjalani tahap akhir sebelum penentuan rekomendasi pasangan yang akan diusung PDIP dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon Tahun 2018 mendatang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiga pendaftar terkuat yang dipanggil ialah Dr H Sunjaya Purwaidasastra MM MSi, H Tarmadi serta Drs H Yayat Ruhyat MSi. Dua dari tiga orang yang disebutkan itu, dipastikan akan menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati Cirebon dari PDIP.
Hanya saja, terdapat satu nama terakhir yang mungkin bisa diluar dugaan mendapatkan rekomendasi. Orang tersebut ialah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon, H Imron yang memang dikehendaki oleh petahana untuk mendampinginya.
Untuk diketahui, DPP PDIP telah melaksanakan rapat pleno terkait penentuan pasangan claon ini pada Selasa (12/9) lalu. Oleh karena itu, pertemuan pada hari ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat pleno yang dilakukan sebelumnya.
Saat ditemui Rakcer, Kamis (14/9) di kantornya, Sunjaya mengaku dirinya akan hadir pada hari ini di DPP PDIP. Hanya saja, dirinya menegaskan akan menyerahkan semua keputusan kepada partai.
“Siapapun yang direkomendasi nantinya, saya kembalikan ke partai. Saya memang akan ke Jakarta karena ada undangan dari DPP PDIP. Termasuk rekomendasi, saya belum mengetahui seperti apa,” tegas Sunjaya. (yog/ari)
Sumber: