Maman: Demi Kemajuan, Sistem dari Luar Islam Tak Masalah Diterapkan
Selasa 11-07-2017,15:00 WIB
CIREBON - Sambil menjaring kader-kader muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Majalengka, anggota DPR RI dari FPKB KH Maman Imanulhaq sosialisasikan empat pilar kebangsaan, di aula gedung PGRI Kecamatan Jatiwangi.
|
Maman sosialisasi empat pilar Kebangsaan. Foto: Herik/Rakyat Cirebon |
Peserta yang hadir bukan hanya dari kecamatan setempat, juga berasal dari wilayah dapil 5 lainnya seperti Palasah dan Leuwimunding.
Para peserta sosialisasi mendapatkan pembekalan langsung dari kader PKB. Tapi sebelum itu dimulai, mereka harus memahami terlebih dahulu terkait empat pilar kebangsaan.
Narasumber sekaligus anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq mengatakan, perwujudan dari sosialisasi Pancasila, NKRI, UUD NKRI tahun 1945 dan Bhineka Tunggal Ika bisa diterapkan dalam kehidupan.
Menurutnya, sistem dari luar Islam tidak mengapa diterapkan untuk kemajuan masyarakat. Ponsel dan semua barang kebanyakan yang dipakai umat Islam bukan produk orang Islam, tetapi kita perlu memanfaatkannya.
Hal itu menurut Kiai Maman telah diadopsi oleh sejumlah pesantren yang ada di Indonesia. Hal itu tidak menjadi persoalan karena hanya sistemnya yang dipakai, namun substansinya tetap mengajarkan Islam.
\"Beberapa pesantren mengadopsi sistem luar, itu sama seperti kebanyakan umat Islam yang pegang hape. Rata-rata produk ponsel adalah buatan non muslim, tetapi dalam hal keduniaan hal itu boleh saja-saja. Yang penting isinya kita tetap mengamalkan Islam,\" ujarnya, dalam sosialisasi empat pilar, Senin (10/7).
Maman menambahkan, dengan menerapkan Pancasila dan UUD 45 masyarakat bisa melihat dan menghormati perbedaan antar agama, ras, warna kulit tidak menghalangi siapapun. Semuanya sama karena yang terpenting adalah agar tetap bersatu dan tidak saling memusuhi.
\"Yang terpenting semuanya agar tetap damai, karena Indonesia itu terdiri dari berbagai kelompok dan semuanya ada banyak perbedaan. tetapi kita tetap satu tujuan yakni saling menghormati dan menghargai. Dengan begitu maka realisasi empat pilar bisa terwujud dengan baik,\" ujarnya.
Sementara itu, instruktur nasional PKB Jawa Barat, Miftahul Fatah MPd mengatakan masyarakat harus memahami empat pilar kebangsaan, dan selain itu diharapkan harus melek berpolitik. Oleh karenanya di PKB pihaknya mengadakan pelatihan itu akan sangat bermanfaat.
Selain mengadakan sosialisasi empat pilar kebangsaan, bersama PKB pihaknya menjaring kader-kader muda dengan memberikan pembekalan dan pelatihan.
\"Acara ini juga sekaligus pembekalan di dapil 5 kabupaten Majalengka, agar masyarakat dapat lebih melek berpolitik. Selain itu masyarakat juga harus lebih memahami tentang empat pilar kebangsaan,\" ujarnya.
Sementara itu salah seorang peserta dari Leuwimunding, Dian (27) mengatakan sosialisasi pembekalan atau empat pilar kebangsaan ini merupakan hal yang baru pertama yang dialaminya. Ia mengaku cukup faham, setelah mendapatkan penjelasan langsung. (hrd)
Sumber: