Usai Reses, Ganiwati: Mudah-mudahan Aspirasi Tidak Terganjal Aturan

Usai Reses, Ganiwati:  Mudah-mudahan Aspirasi Tidak Terganjal Aturan

KARANGAMPEL - Penyampaian aspirasi bagi warga di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu bukan sekedar untuk memenuhi catatan wakilnya di legislatif, tapi benar-benar ditunggu realisasi. Aspirasi yang mencakup berbagai hal dianggap warga sudah menjadi kebutuhan mendesak.
\"fraksi
Fraksi Golkar Jabar, Ganiwati reses di Karangampel. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon
Hal itu terungkap saat Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Ganiwati SH MM melaksanakan kegiatan reses tahap I tahun sidang 2017, Kamis (23/2) yang bertempat di Balai Desa Dukuh Jeruk, Kecamatan Karangampel. Berbagai aspirasi yang disampaikan warga tersebut didominasi bidang infrastruktur.

Salah satunya disampaikan Kuwu Desa Dukuh Jeruk, Rustitin. Jalan raya yang menghubungkan Jatibarang dengan Karangampel dan melintasi desanya terbilang sangat rawan. Baik tingkat kecelakaannya, maupun tindak kejahatan jelanan. \"Terkait infrastruktur jalan, jalan raya di desa kami ini sangat rawan. Sekiranya bisa menjadi aspirasi yang diprioritaskan realisasinya,\" pintanya.

Tingkat kerawanan kecelakaan yang sering terjadi lebih disebabkan tidak adanya median jalan untuk memisahkan jalurnya. Karena jalan dengan ukuran cukup lebar itu sejak lama hanya dilengkapi dengan garis marka saja. 

Sehingga kendaraan yang melintas kerap menggunakan jalur berlawanan untuk mendahului. Bahkan kecelakaan juga terjadi saat korbannya berusaha menyeberangi jalan lebar tanpa median tersebut. \"Jalannya kan lebar sekali, tapi tidak ada pembatas tengahnya. Kecelakaannya ya sering terjadi,\" ungkap dia.

Kerawanan lain di ruas jalan provinsi itu, yakni seringnya terjadi aksi kejahatan tindak penjambretan dan pembegalan. Kondisi ini dipicu minimnya penerangan jalan umum (PJU). \"Kalau malam di jalur ini kurang penerangan, makanya rawan kejahatan,\" kata dia.

Aspirasi berbeda yang disampaikan adalah persoalan masih buruknya infrastruktur di pedesaan. Meskipun terkesan klasik, namun banjir menjadi masalah serius bagi masyarakat. Kondisinya diakibatkan aliran air saat tibanya musim penghujan tidak bisa mengalir. 

\"Infrastruktur di pedesaan sangat membutuhkan perhatian untuk ditindaklanjuti dengan pembangunan. Ini supaya banjir tidak menjadi masalah rutin, masyarakat bosan dengan banjir,\" sebut Nasir.

Menanggapi beragam aspirasi tersebut, Hj Ganiwati mengatakan, persoalan banjir saat tibanya musim hujan, dan kekeringan diwaktu kemarau diakui menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini. Untuk menyelesaikannya dibutuhkan peranan semua pihak, termasuk kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.

Meski demikian, ia menganggap perlunya campur tangan legislatif bersamaan dengan kegiatan untuk menjaring aspirasi yang selanjutnya memperjuangkan agar terealisasi. \"Karena selain berkewajiban menampung aspirasi, wakil rakyat harus pula mendorong realisasinya. Sehingga kesulitan masyarakat bisa teratasi, bahkan berkaitan dengan peningkatan pembangunan,\" jelasnya.

Terhadap harapan besar masyarakat tersebut, ia berjanji akan melakukan upaya-upaya setelah mengakomodir aspirasinya. \"Persoalan ini menjadi PR untuk diselesaikan. Nanti akan disampaikan melalui rapat fraksi. Mudah-mudahan tidak terganjal aturan-aturan,\" pungkasnya. (tar)

Sumber: