2016, Ada 153 Titik Tanah Longsor

2016, Ada 153 Titik Tanah Longsor

Curah Hujan Tinggi, Masyarakat Lebih Waspada

KUNINGAN - Ancaman bencana longsor terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan. Puncak hujan diperkirakan akan berlangsung pada Januari-Februari 2017, sehingga bencana longsor juga diprediksi akan meningkat kejadiannya.

\"Bencana
Bencana tanah longsor. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin saat ditemui Rakcer kemarin (29/12).

Agus meminta kepada masyarakat untuk lebih waspada dalam menghadapi bencana longsor.

Terlebih, cuaca ekstrem tak kunjung berhenti. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga November 2016, bencana alam yang terjadi di wilayah Kuningan, tanah longsor paling banyak terjadi sebanyak 153 titik diterjang tanah longsor.

“Dibandingkan bencana alam lainnya seperti tanah amblas, puting beliung, pergeseran tanah, banjir, abrasi dan sambaran petir, musibah tanah longsor paling sering terjadi dengan korban meninggal dunia satu orang,” kata Agus.

Diungkapkan Agus, bencana alam tersebar hampir di setiap Kecamatan yang ada di Kuningan, dari hasil rekapitulasi Kecamatan yang paling banyak mengalami bencana alam adalah Kecamatan Ciwaru, Cilebak, Maleber, Ciniru, Hantara, Karangkancana, Subang, Kadugede dan Selajamber.

“Kecamatan yang rawan tanah longsor itu, di lereng-lereng dan tebing pegunungan dan perbukitan yang rawan longsor. Saat ada pemicunya yaitu hujan deras maka terjadi longsor,\" imbuhnya.

Agus meminta masyarakat waspada terhadap bencana longsor. Pasalnya, bencana satu ini sering datang tanpa permisi.

\"Bencana tanah longsor itu, suka datang tiba-tiba. Susah kalau dilihat kapan dia akan terjadi,\" sebut Agus.

Tanah longsor, kata Agus, umumnya terjadi di daerah-daerah dengan tanah gembur. Longsoran tanah juga kerap dipicu hujan deras.

\"Biasnya terjadi di daerah-daerah yang tanahnya gembur. Tanah yang gembur, kemudian ditambah hujan deras, otomatis dia (tanah) menjadi bubur. Perpaduan itu (tanah gembur dan hujan) yang pada umumnya memicu longsor,\" terangnya.

Agus menjelaskan, ciri-ciri bencana longsor bisa diidentifikasi secara kasat mata. Tampakan sederhananya, bisa berupa pohon-pohon dan tiang listrik yang miring.

\"Gampangnya begini, kalau ada pohon-pohon miring, tiang listrik miring, itu artinya akan terjadi longsor. Tanah sudah menjadi bubur. Kalau sudah begitu, lebih baik masyarakat segera mengungsi,\" pungkasnya. (ale)

Sumber: