Hargai Cabai Makin Pedas
Seperti di Pasar Pagi, Kota Cirebon, harga cabai merah saat ini sudah mencapai Rp60 ribu per kilogram.
Sebelumnya, harga cabai merah tersebut sudah mencapai Rp55 ribu per kilogramnya.
Sedangkan harga cabai rawit saat ini sudah mencapai Rp40 ribu per kilogam, sebelumnya harga cabai rawit hanya Rp25 ribu per kilogam.
Salah seorang pedagang di Pasar Pagi, Kota Cirebon, Dilah mengatakan, selain cabai merah dan cabai rawit, bawang merah pun mengalami kenaikan harga. Menurutnya, saat ini bawang merah dijual di kisaran harga Rp35 ribu hingga Rp38 ribu per kilogam.
\"Tergantung jenis dan ukuran bawang merahnya, harganya beda-beda. Padahal sebelumnya harga bawang hanya di kisaran Rp28-30 ribu/kilogram,\" katanya kepada wartawan koran ini, Rabu (26/10).
Ia mengakui, harga cabai merah saat ini tergolong cukup tinggi. Akibatnya,
penjualan cabai merah pun menurun. Padahal, saat ini untuk pasokannya tidaklah sulit.
Namun, menurutnya lantaran harganya yang tinggi, para pedagang justru mengurangi pembelian cabai merah. Sebab, lanjutnya, daripada merugi karena membusuk, lebih baik stoknya dikurangi.
\"Memang barangnya lagi banyak, kalau saya minta, ya pasti dikirim. Musim penghujan seperti sekarang ini sayuran mengandung lebih banyak air, sehingga lebih cepat membusuk,\" ujarnya.
Sementara itu, seorang pedagang sayur keliling di kawasan Cangkring, Kelurahan/Kecamatan Kejaksan, Nur mengaku sengaja mengurangi pembelian cabai merah dan cabai rawit untuk dijual kembali kepada pelanggannya.
Tidak hanya itu, Nur pun mengurangi takaran penjualan cabai yang dijualnya. Ia biasanya menjual dalam ukuran 1 ons. Namun, kata dia, saat ini dibagi dua menjadi setengah ons.
\"Kalau mahal, yang beli ya sedikit. Jadi lebih baik dikuragi. Kalau tetap dipaksakan satu ons, pasti pembeli keberatan dengan harganya,\" katanya.
Sementara itu, Disperindagkop UMKM Kota Cirebon tidak mampu berbuat banyak dengan kenaikan harga sayuran terutama cabai merah yang saat ini mencapai Rp60 ribu per kilogram.
Kepala Disperindag UMKM Kota Cirebon Yati Rohayati mengatakan, kenaikan harga cabai dipengaruhi kondisi cuaca. Sehingga, menurutnya, saat musim hujan seperti sekarang petani rentan gagal panen.
\"Petani gagal panen, permintaan pasar meningkat. Sedangkan stok sangat terbatas jadi harganya tinggi,\" katanya.
Pihaknya sendiri tidak memiliki kewenangan untuk melakukan operasi pasar. Sebab, dalam peraturan daerah (Perda) pihaknya hanya dijinkan untuk melakukan operasi pasar sembako.
\"Sejauh ini hanya sebatas memantau kondisi harga cabai. Tidak bisa melakukan operasi pasar karena terbentur perda,\" ujarnya.
Ia berharap, pedagang bisa mendapatkan pasokan cabai dari petani yang berada di daerah lain. Terutama yang ketersediaannya melimpah. (man)
Sumber: