Pabrik di Majalengka Merespon Isu Kekerasan Seksual Pada Buruh Perempuan

Rabu 15-06-2022,13:00 WIB
Reporter : Rekriyan daniswara
Editor : Rekriyan daniswara

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA - Gadis berkudung biru itu tersenyum ramah. Dia sedang sibuk melayani para pembeli. Syukurlah, Sore itu masih pukul 14.30 WIB, belum begitu banyak yang datang untuk berbelanja. 

Dia bekerja di sebuah minimarket lokal. Menurutnya, bekerja di sana lebih nyaman dan lebih terjamin. Dibandingkan ketika dia bekerja di sebuah pabrik besar. 

Dia punya trauma sendiri. ‎Waktu itu, dia baru saja bekerja di sebuah pabrik di wilayah Kabupaten Majalengka bagian utara. Atasannya pernah memperlakukannya dengan pelecehan seksual pada dirinya. 

“Waktu itu baru satu bulan kerja. Saya diberi tahu harus lemburan, datang ke kantor pada Minggu hanya untuk memeriksa berkas sih,” ungkap UM, gadis berusia 19 tahun. 

UM melanjutkan ceritanya, sesampainya di pabrik dia memang berurusan dengan berkas. Namun dia bertemu dengan seorang pimpinannya dan disuruh masuk ke ruangan kantornya. 

“Kalau cuma merayu secara lisan, saya masih bisa pahami. Tapi kejadiannya, atasan saya itu malah mulai meraba dan memeluk saya,” jelasnya. Dia memperhatikan bahwa di ruangan itu memang tidak ada orang lagi. 

Sebelum meninggalkan rungan atasannya itu, UM sempat diancam‎. Agar tidak memberitahukan perbuatannya itu. Namun sejak saat itu, UM memutuskan tidak datang lagi ke pabrik tersebut. 

“Dulu saya gak tertutup kayak gini, sejak kejadian itu saya banyak berpikir lalu memutuskan pakai kudung. Tolong nama saya jangan dicatat ya,” ungkapnya. 

UM kini lebih senang bekerja di minimarket lokal. Atasannya seorang perempuan, sehingga membuat UM lebih nyaman.

“Alhamdulillah, saya kerja di sini lebih nyaman. Ini minimarket lokal. Atasan saya juga baik. Kebetulan wanita juga,” ungkapnya.

Berbeda dengan UM, LY perempuan berusia 23 tahun itu berstatus janda. Suaminya meninggal setahun lalu. Dia kini bekerja di sebuah pabrik di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. 

‎Dia memang masih bekerja di sebuah pabrik itu. Namun kerap kali dia mendapatkan ajakan mesum dari sesama karyawannya. 

“Ada beberapa yang suka menggoda, sama-sama pegawai sih. Saya pernah diajak kencan, waktu itu mau saja. Karena saya pikir cuma mau ngobrol. Tak tahunya saya malah diajak ke penginapan, saya tolak,” ujarnya mengenang peristiwa itu. 

Selayaknya perempuan, LY memang suka berdandan dan berpenampilan modis. Namun, dia menjaga diri untuk tidak terlalu berlebihan dalam dandanan serta menjaga penampilan selalu sopan.

“Kalau penampilan perempuan pegawai menarik itu kan hal biasa. Tapi saya menjaga diri untuk tidak menggoda. Cuma tetap saja, kadang suka ada yang menggoda. Tahu sendirilah, aturan kerja kan harus berpakaian sopan. Saya juga tahu diri mas,” ungkapnya. 

Kategori :