Kuasai Gedung Rektorat, Mahasiswa Desak Rektor Serius Urus PBAK

Kuasai Gedung Rektorat, Mahasiswa Desak Rektor Serius Urus PBAK

DIALOG. Mahasiswa aksi rangsek masuk gedung rektorat dan berdialog dengan Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg.--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID - Ratusan mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon gelar aksi di depan rektorat kampus setempat, Jumat (19/8) pagi. Semula aksi difokuskan di halaman rektorat. 

Mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan aksi. Mereka membentuk lingkaran mengelilingi ban yang dibakar sembari terus menyuarakan tuntutan.

Setelah berorasi, mahasiswa merangsek masuk ke gedung rektorat. Banyaknya jumlah mahasiswa yang masuk mengakibatkan pintu kaca sensor di gedung tersebut pecah. 


SERPIHAN. Serpihan pintu kaca yang pecah saat mahasiswa aksi merangsek masuk gedung rektorat dibersihkan cleaning service.--

Setelah berhasil masuk dan menguasai gedung rektorat saat aksi, mahasiswa ditemui Rektor IAIN Cirebon Dr H Sumanta Hasyim MAg, Wakil Rektor II Dr Kartimi MPd, Direktur Pascasarjana Prof Dedi Djubaedi MAg dan sejumlah petinggi kampus. 

Mahasiswa menuntut sejumlah poin. Antara lain segera direalisasikannya dana PBAK 2022, pembenahan manajemen transisi Satker PNBP ke BLU, dan pembenahan pelaksanaan SPMB gelombang 2. 

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Cirebon, Fatihul Fauzi menjelaskan, aksi tersebut digagas oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa DEMA IAIN Cirebon bersama sejumlah ORMAWA di kampus tersebut.

"Beberapa hal terkait evaluasi kinerja rektorat selama 57 tahun berdirinya lembaga, antaranya tuntutan terkait anggaran yang cut off karena transisi PNBP ke BLU," jelas dia. 

Fatihul Fauzi mengatakan, aksi mahasiswa bagian dari peran mahasiswa mendorong adanya perbaikan manajemen di IAIN Cirebon yang masih dinilai carut marut.

"Alhamdulillah berjalan sesuai rencana, namun ada unsur ketidaksengajaan perihal rusaknya fasilitas pintu rektorat karena terdorong massa," jelasnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg menjelaskan, seluruh aspirasi dalam aksi mahasiswa ditampung dan dijadikan pertimbangan penentukan kebijakan.

 “Tentu saja saya akan panggil sektornya yang pertama adalah Warek II, Kasubag Kemahasiswaan dan Perencanaan, Kepala Biro dan Warek III akan duduk bersama," katanya.

Dia berjanji bakal mempertimbangkan solusi yang konkret bagi permasalahan yang disampaikan mahasiswa. Bahkan memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk ikut membahasnya di level pimpinan. 

"Nanti saya minta juga perwakilan dari mahasiswa untuk bisa memberikan masukan secara konkret, karena hal semacam ini perlu tahu pimpinan-pimpinan kita bahwa mahasiswa dengan program yang sudah dicanangkan berani melakukan pengorbanan sampai ke finansial," kata Sumanta. (wan)

Sumber: