Rebutan Ayu

Rebutan Ayu

DAPAT DUKUNGAN. Ayu-Ismi mendapat dukungan dari kalangan anggota DPRD perempuan untuk disandingkan dalam kontestasi Pilbup 2024 mendatang.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Seminggu terakhir, Wakil Bupati Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi atau Ayu, namanya terus melambung. Dipasang-pasangkan dengan sejumlah tokoh politik di Kabupaten Cirebon. Mulai dengan Ketua DPD PKS, H Junaedi ST, kemudian dengan Ketua DPD Golkar, Teguh Rusiana Merdeka SH.

Ayu benar-benar jadi rebutan. Kali ini, Ayu mendapat dukungan dari anggota dewan perempuan di DPRD Kabupaten Cirebon. Hampir mayoritas anggota dewan perempuan itu, memberikan dukungan untuknya. Hanya saja, ada syaratnya. Harus mau disandingkan dengan salah satu anggota DPRD perempuan. Yakni dengan Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf atau Ismi.

Diprediksi ketika keduanya disandingkan akan menjadi pasangan ideal. Yakni pasangan partai besar, PDIP-PKB. Disamping itu, juga menjadi refresentasi perwakilan antara Cirebon timur dengan barat.

Salah satu anggota dewan perempuan, Nana Kencanawati mengaku sepakat ketika keduanya dipasangkan. Bisa dibilang, menjadi pasangan fenomenal. Karena sebelum-sebelumnya, di Kabupaten Cirebon belum pernah ada, pasangan bupati dan wakil bupati perempuan semua.

"Kami setuju-setuju saja. Barangkali kepemimpinan perempuan lebih baik. Biasanya kan perempuan itu memiliki daya juang lebih tinggi ngga neko-neko," kata Nana, ketika ditemui Rakyat Cirebon, Senin (19/9).  

Nana mengingatkan, meski gelaran Pilkada masih jauh, agar keduanya bisa memiliki komitmen dan menyatukan visi misi. Chemistrinya pun harus dibangun sedini mungkin.

"Jangan sampai ada dusta diantara keduanya. Kalau dari awalnya A, harus dituntaskan. Jangan sampai berubah ditengah jalan," imbuhnya.

Sementara itu, Ayu mengaku saat ini, dirinya akan menyelesaikan tugasnya terlebih dulu sebagai wakil bupati, sampai akhir masa jabatannya selesai. Baginya, ketika diberikan amanah, akan dipergunakan semaksimal mungkin untuk kemakmuran masyarakat melalui program-program sesuai kewenangannya.

Adapun terkait aspirasi dari kalangan dewan perempuan, menurutnya dimungkinkan karena sejauh ini sudah terbangun hubungan emosional. Ia pun tidak mempersoalkannya.

"Kita sering kumpul-kumpul. Jadi hubungan emosionalnya sudah terbangun. Kalau mereka menghendaki, untuk perempuan lebih maju, tidak ada salahnya juga," katanya.

Prinsipnya, kata Ayu, perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti, saat ini wakil rakyat dari unsur perempuan mampu memperjuangkan aspirasi rakyat. Artinya dewan perempuan memiliki kompetensi yang setara dengan kaum laki-laki.

"Artinya kalau saya didorong dengan teman-teman perempuan, sah-sah saja. Tinggal lihat garis tangannya saja. Yang pasti semua ada mekanismenya. Barangkali dewan perempuan ini punya penilaian terhadap saya. Mungkin karena saya banyak turun ke masyarakat. Seringkali memberikan solusi atas persoalan-persoalan yang dialami masyarakat," tegas Ayu.

Sehingga lanjut Ayu, dirinya kini diharapkan bisa maju dalam kontestasi Pilkada 2024 nanti. Bahkan mendapat karpet merah, asal mau disandingkan dengan wakil rakyat perempuan. 

Sementara Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf, mengaku berterimakasih atas dukungan yang diberikan untuknya. Tentu, dukungan itu bukan tanpa sebab. Hanya saja, sebagai anggota partai politik, tentu ada mekanisme yang harus ditempuh.

"Saya sih, berterimakasih atas dukungan ini. Khususnya kepada teman-teman dewan perempuan. Soal itu (kepastian maju di pilbup, red) kita serahkan ke mekanisme partai masing-masing. Kalau memang dukungan diberikan, kenapa tidak. Saya pasti siap," tegasnya.

Ismi--sapaan untuknya melihat kepemimpinan Ayu saat ini, cukup baik. Tentu, ketika bisa dipasangkan dengannya, akan ada dinamika sekaligus warna baru dalam konstalasi politik kedepan.

"Bu Ayu ini, bagus ya. Saat ini kan menjadi tokoh perempuan. Jadi kalau menurut saya, kepemimpinan perempuan bisa lebih baik. Jauh lebih care dan tidak neko-neko," pingkasnya. (zen)

Sumber: