Tragis, Ayah dan Ibu Tewas Ditabrak Anaknya, Mau Mengerem Malah Injak Pedal Gas

Tragis, Ayah dan Ibu Tewas Ditabrak Anaknya, Mau Mengerem Malah Injak Pedal Gas

Seorang anggota TNI dan istrinya, tewas setelah ditabrak mobil Toyota Innova yang dikemudikan putrinya sendiri.--

RAKYATCIREBON.ID, BALIKPAPAN - Kecelakaan tragis terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang menewaskan seorang anggota TNI berpangkat pembantu letnan satu (Peltu) berinisial TI dan istrinya MI. Pasangan suami istri (pasutri) itu tewas setelah ditabrak mobil Toyota Innova yang dikemudikan putrinya sendiri, AG.

Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Ropiyani mengungkapkan detik-detik Peltu TI dan istrinya yang saat itu berboncengan mengendarai motor Honda Vario berpelat polisi KT 6537 HF ditabrak mobil yang dikemudikan anaknya sendiri di Jalan Mulawarman, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, pada Senin (17/10) siang

Kompol Ropiyani menyampaikan awalnya kedua korban yang mengendarai motor berjalan beriringan dari arah Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan bersama anaknya AG yang mengemudikan mobil Toyota Innova berpelat polisi KT 1242 LW.

Namun, setibanya di depan kantor PT Schlumberger di wilayah Batakan, motor yang dikemudikan Peltu TI mengurangi kecepatannya. Kondisi itu menyebabkan AG yang saat itu berada di belakang motor yang dikendarai kedua orang tuanya panik. Diduga akibat panik itulah bukannya pedal rem, AG malah menginjak pedal gas.

"Sehingga mobil melaju cepat dan menabrak Honda Vario yang dikemudikan oleh korban,” beber Kompol Ropiyani.

Akibatnya MI terpental ke jalan sedangkan Peltu TI yang berdinas di Satuan Dodikjur Rindam VI/Mulawarman terlindas mobil yang dikemudikan anaknya.

"Keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian," ungkapnya dilansir JPNN Kaltim.

Pascakejadian tersebut, Kompol Ropiyani bersama anggota Pomdam VI Mulawarman telah melakukan pengecekan di lokasi kejadian pada Selasa (18/10). Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hanya saja, AG belum bisa dimintai keterangan lantaran masih trauma atas kejadian yang merenggut nyawa kedua orang tuanya tersebut. Fakta lain yang diungkap Kompol Ropiyani adalah terkait identitas AG yang diketahui masih seorang pelajar berusia 15 tahun.

Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu untuk memastikan maksud dan tujuan AG mengendarai mobil di jalan umum padahal belum cukup umur. "Pengemudi saat ini belum bisa dibuatkan BAP (berita acara pemeriksaan) karena masih trauma," bebernya lagi.

Sementara itu, jasad korban saat kejadian langsung dibawa ke puskesmas terdekat sebelum dibawa ke Samarinda untuk dikebumikan. (mcr14/jpnn/rakcer)

Sumber: