Syahdu, Menikmati Kota Tua di Malam Hari dan Sejarah Gedung BAT Cirebon

Syahdu, Menikmati Kota Tua di Malam Hari dan Sejarah Gedung BAT Cirebon

Malam di seputar gedung BAT Cirebon.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Di sekitar Gedung British American Tobacco atau Gedung BAT menjadi salah satu tempat nongkrong anak muda Kota Cirebon.

Pada malam hari, anak-anak ditemani warung kuliner dadakan. Sekedar menikmati kopi panas dan gorengan sudah cukup bagi pengunjung untuk menikmati kemegahan Gedung BAT di malam hari. Pengunjung dijamin bakal betah di lokasi “kota tua” Cirebon ini.

Keberadaan Gedung BAT membuat pariwisata Kota Cirebon tak hanya dikenal sebagai wisata belanja dan kuliner saja, melainkan juga sebagai kota wisata sejarah.

Gedung BAT  merupakan bangunan tua peninggalan Zaman Kolonial Belanda yang hingga saat masih bediri kokoh. Dahulu, Gedung BAT adalah tempat industri pabrik rokok yang terkenal dan menjadi salah satu ikonik dari Kota Cirebon, serta menjadi saksi sejarah kejayaan pabrik rokok di Kota Cirebon. Gedung ini memiliki gaya arsitektur khas kolonial Belanda.

Karena itulah kemudian menjadi daya tarik warga dan para wisatawan baik lokal maupun dari luar kota Cirebon bahkan mancanegara.

BACA JUGA:4 Pilihan Politik Ridwan Kamil, Maju Pilgub DKI atau Terima Tawaran Jadi Menteri?

Gedung ini telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Cirebon sebagai salah satu cagar budaya yang dimiliki Kota Udang. Meski sudah tidak berfungsi lagi, tetapi gedung ini masih terus dijaga dan dirawat kelestariannya.

Tentunya gedung ini dijadikan destinasi berswafoto yang sangat instagramable dan menjadi Spot foto yang sangat aestetic dan eksotis bagi pengunjungnya.

Secara administrasi gedung BAT terletak pada Jalan Pasuketan No. 1 Kampung Kebumen, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

Gedung ini berada di pojok perempatan, dan berseberangan dengan Bank Mandiri. “Gedung BAT merupakan bangunan milik perusahaan asal Inggris yang difungsikan sebagai pabrik untuk pembuatan rokok,” kata pengurus Gedung BAT, Muhamad Yusuf, sebagaimana dikutip dari laman UIN Syekh Nurjati Cirebon.

BACA JUGA:Magic Bedak Wardah untuk Kulit Sawo Matang Bikin Flawless dan Glowing

Rokok-rokok yang biasa diproduksi antara lain Lukcy Strike, Pall Mall, Ardath, Kansas, Commfill, dan sebagainya. Adapun rokok-rokok yang diproduksi di bawah tahun 1960 adalah Double Ace, Gold Fish, Mascot, Medal, Kresta, Pirate, Bison, dan rokok khusus untuk militer.

Saat masa perang dunia kedua di tahun 1942, perseroan mengalami hambatan, usaha dan kekayaan perseroan jatuh di tangan pemerintahan Jepang sehingga kegiatan perseroan menjadi terhenti beberapa waktu.

Usai perang dunia kedua, pada tahun 1949 bendera perseroan telah kembali membaik, kali ini dengan memakai nama baru, yaitu British America Tobacco Manufacture (Indonesia) Limited.

Sejak Mei 2010, Gedung BAT Cirebon yang dimiliki oleh PT Bentoel International Investama (BINI) sudah tidak lagi digunakan untuk memproduksi rokok, karena pada tahun 2010 seluruh produksi sudah dipindahkan ke Jawa Timur, tepatnya di Malang.

Kini bangunan BAT dibiarkan kosong bertahun-tahun. Meski demikian, jalanan di depan Gedung BAT tidak sepi dari berbagai aktivitas warga, seperti yang biasa dilakukan anak muda Cirebon. (Imanha/Jawa Barat)

BACA JUGA:Agus Salim, Bacaleg Demokrat Dapil Kesambi dari Kalangan Pegawai Siap Perjuangkan Hak Rakyat

Sumber: