Kadin Kota Cirebon Fasilitasi Pelaku UMKM Penjajakan Bisnis dengan Indonesia Gastronomy Community

Kadin Kota Cirebon Fasilitasi Pelaku UMKM Penjajakan Bisnis dengan Indonesia Gastronomy Community

LAWATAN. Pecinta kuliner dan budaya nusantara yang tergabung dalam Indonesia Gastronomy Community (IGC) melakukan lawatan ke Kota Cirebon, Jumat (24/5/2024). FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Pecinta makanan dan minuman nusantara yang tergabung dalam Indonesia Gastronomy Community (IGC) melakukan lawatan ke Kota Cirebon, Jumat (24/5/2024). 

Mereka melakukan business matching dengan 20 pelaku UMKM lokal di kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon. 

Kegiatan ini diinisiasi oleh IGC berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon. Tujuannya mengenalkan kuliner dan produk UMKM agar mampu bersaing di pasar domestik. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pj Wali Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya SSos. 

Dalam sambutannya, Agus Mulyadi menyambut baik kehadiran IGC ke Kota Cirebon. Tujuan IGC sangat relevan dengan cita-cita Pemda Kota Cirebon dalam memajukan dan mengenalkan kuliner khas dan UKM Kota Cirebon.

"Karena seperti yang kita tahu, Kota Cirebon memiliki beragam kuliner dan budaya. Tentunya keanekaragaman ini punya history dan filosofi, kami lihat IGC sangat concern tentang hal itu," ujarnya.

Pj Wali Kota berharap business matching ini juga dapat menjadi wahana yang produktif untuk dapat saling memotivasi, berbagi informasi, dan berbagi strategi menuju peningkatan ekonomi yang diharapkan bersama.

"Kita punya kekuatan yang potensial. Kita punya keunikan rasa, kita punya kreativitas konsep, dan kita punya semangat untuk melakukannya," tuturnya.

Sementara itu, Ketua IGC, Ria Musiawan menyampaikan terimakasih kepada Pemda Kota Cirebon karena sudah mendorong berkembangnya gastronomi yang berbasis pada potensi pangan dan kearifan lokal yang ada. 

Ia juga mengungkapkan IGC telah  melakukan advokasi pangan lokal untuk cegah stunting di berbagai daerah sebagai wujud kontribusi dalam mencegah stunting di Indonesia. 

"Gastronomi sendiri merupakan seni makan yang baik, yang mempelajari hubungan makanan dalam kaitannya dengan pengetahuan sejarah dan budaya suatu daerah, sebagai kearifan lokal masyarakat setempat," ujarnya.

Selama empat tahun sejak diresmikan, kata Ria, IGC sudah menyelenggarakan beragam kegiatan. Diantaranya mereplikasi dan mengaktualkan makanan yang tercantum pada relief Candi Borobudur.

Kemudian keterlibatan dalam penerbitan buku Handrawina Adiboga Nusantara bagi perwakilan Indonesia di bawah naungan Kementerian Luar Negeri dan masih banyak lagi.

"Kami berupaya untuk dapat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak agar makanan khas Indonesia, khususnya Kota Cirebon, tidak hanya dikenal di dalam negeri, namun juga di luar negeri," tuturnya. 

Sumber: