Tercium Aroma Keretakan antara Bupati, Wakil Bupati dan Sekda Kabupaten Cirebon

Tercium Aroma Keretakan antara Bupati, Wakil Bupati dan Sekda Kabupaten Cirebon

SPEKULASI. Bupati Cirebon memimpin pengambilan sumpah jabatan tanpa dihadiri Wabup dan Sekda, Selasa (20/5) . FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Kerenggangan antara Bupati, Drs H Imron MAg, Wakil Bupati, H Agus Kurniawan Budiman dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Dr H Hilmy Riva'i MPd mulai tercium. Diduga ada keretakan diantara kedua pasangan kepala daerah yang diusung PDIP-NasDem dan Sekda.

Tanda-tanda kerenggangan diantara ketiganya terlihat saat tidak hadirnya Wabup dan Sekda dalam prosesi pengambilan sumpah jabatan 65 pejabat Pemkab Cirebon, yang digelar di Pendopo Bupati Cirebon Jalan Kartini No 7 Kejaksan Kota Cirebon, Selasa (20/5).

Publik pun bertanya-tanya. Salah satunya disampaikan Pengamat Kebijakan Publik Kabupaten Cirebon, Ade Riyaman, menilai ketidak hadiran Wabup dan Sekda dalam momen pengambilan sumpah jabatan pejabat pemkab Cirebon, menunjukan indikasi adanya kerenggangan diantara ketiganya.

Selain itu, lanjut Kata Kang Ade--sapaan untuknya, tanda-tanda ketidakharmonisan pucuk pimpinan itu terlihat dari beberapa indikasi yang mengemuka ke publik. Sudah dimulai proses penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) pejabat, Wakil Bupati dan Sekda tidak dilibatkan sama sekali.

“Ini sangat disayangkan. Seharusnya Wabup dan Sekda dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan strategis, apalagi menyangkut penunjukan pejabat,” ujar Ade, Selasa (20/5).

“Seharusnya, isu sensitif seperti ini dihindari. Jangan terus diulangi. Bagaimana mau membangun daerah kalau pucuk pimpinan saja tidak pernah akur?” tegasnya.

BACA JUGA:Siang Ini, Pemkab Cirebon Gelar Rotasi dan Mutasi Jabatan

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin menegaskan ia tidak melihat ada keretakan diantara mereka. Semuanya masih terlihat kompak.

"Saya tidak melihat itu. Itu masih isu. Isu keretakan itu apakah bersumber dari yang bersangkutan atau dari mulut ke mulut. Tapi pemerintah kabupaten Cirebon saya lihat masih solid," pungkasnya

Menurutnya agenda mutasi rotasi jabatan dilingkungan pemerintah daerah itu sebetulnya hal yang lumrah dalam rangka mendukung program Bupati.

Namun, terkait isu yang beredar jangan kemudian disikapi mendukung atau tidak. Pasti punya pertimbangan. Terpenting, kedepannya harus ada evaluasi dengan target kinerja dengan indikator-indikator nya.

BACA JUGA:PARAH!! PT Kings Property Indonesia Tak Lunasi Pembayaran Jual Beli Lahan Petani Tambak Hingga 7 Tahun Lamanya

"Membangun sebuah tim itu memang harus melibatkan banyak orang. Kemudian bupati dan wakil bupati dan sekda diajak ngobrol secara bersama," katanya.

"Tapi tetap kewenangannya di bupati untuk membangun tim yang solid. Meski lambat, semuanya harus bisa bergerak. Memang lamban," kata Arif.

Arif menegaskan dirinya tidak melihat ada keretakan. Ketiganya masih terlihat kompak. Selaku akademisi, Arif pun menyarankan agar proses pengambilan keputusan strategis dikembalikan ke aturan.

"Tinggal dikembalikan lagi ke aturan awal, itu kewenangan bupati. Saya masih melihat semuanya solid," tukasnya. (zen)

Sumber: