Dinas PUTR Minta Proyek Gerai Tidak Perlu Dilanjutkan

Dinas PUTR Minta Proyek Gerai Tidak Perlu Dilanjutkan

RAKYATCIREBON.ID -Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Majalengka merekomendasikan proyek pembangunan gerai di objek wisata Panyaweuyan, Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, untuk tidak dilanjutkan lagi.

Sebagai informasi, proyek pembangunan gerai milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Majalengka tersebut, ambruk pada Sabtu (30/10) lalu, karena diduga ada kesalahan dalam perencanaannya.

Rekomendasi tersebut setelah Dinas PUTR Majalengka dimintai melakukan kajian oleh Disparbud Majalengka terkait robohnya proyek bangunan tersebut.

\"Kami diminta melakukan kajian oleh Disparbud, untuk melihat apa penyebabnya terus rekomendasinya apa. Dan, rekomendasi dari kami untuk tidak dilanjutkan lagi. Kami hanya sekedar rekomendasi. Keputusannya ada disana (Disparbud, red),\" kata Kepala Bidang Tata Bangunan, Dinas PUTR Majalengka, Mamat Surahmat, Rabu (8/12).

Hal itu direkomendasikan pihaknya karena melihat kondisi tanah di lokasi pembangunan tersebut. \"Tanahnya sudah geser itu, kalau tambah beban lagi kayaknya tidak memungkinkan bisa menahan,\" ujarnya.

\"Di sana kan ada bangunan yang masih berdiri yah, nah itu tuh sudah turun (kondisi tanahnya), sudah geser. Itu kan belum beres bangunannya, kalau semisal dibereskan atau dilanjutkan tambah beban lagi kan, itukan bebannya tambah berat lagi nantinya,\" jelas dia.

Diketahui, proyek bangunan yang bersumber dari APBD Majalengka itu menelan anggaran sebesar Rp4,1 miliar lebih.

Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Majalengka, belum memastikan proyek pembangunan gerai di objek wisata Panyaweuyan yang ambruk, bakal dilanjutkan atau tidak.

Hal itu disampaikan Kepala Disparbud Majalengka, Iding Solehudin merespons rekomendasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Majalengka yang meminta untuk menghentikan proyek tersebut.

\"Kami akan melihat dulu apakah pembangunan gerai itu bisa dilanjutkan di tahun yang akan datang atau tidak. Kita lihat dulu kondisi saat ini di musim penghujan,\" kata Iding, Rabu (8/12).

Pihaknya masih menunggu sampai tahun depan. Pasalnya, Disparbud saat ini masih memantau kondisi tanah di lokasi pembangunan gerai tersebut.

\"Kalau tahun 2022 tidak ada perubahan atau pergeseran (tanah), kalau dianggap perlu dilanjutkan, kita lanjutkan, dengan tetap mereview atau menyempurnakan kembali perencanaannya. Kalau ada pergerakan lagi ya tidak mungkin untuk dilanjutkan,\" lanjutnya.

Meski begitu, pihaknya saat ini telah memberhentikan sementara progres pembangunan gerai yang memakan anggaran Rp 4,1 miliar dari APBD Majalengka itu.

\"Kalau untuk penghentian progres pembangunan gerai itu, dalam rangka untuk tidak lebih lagi kerugian besarnya. Itu kan sudah 64 persen, kalau kita dilanjutkan dikhawatirkan ke depannya itu akan menambah beban lagi. Makanya itu akan dihentikan untuk pembangunannya,\" jelasnya.

Sumber: