Tebar Perdamaian, Pasutri Bersepeda Keliling Dunia

Tebar Perdamaian, Pasutri Bersepeda Keliling Dunia

TALUN – Kampanye untuk tebar perbadamaian antar ummat beragama, sepasang suami isteri asal Malang, Hakam Mabruri (34) dan Rofingatul Islamiah (34), mengelilingi 11 negara menggunakan sepeda.
\"pasutri
Pasutri bersepeda keliling dunia. Foto: Kim/Rakyat Cirebon

Pantauan Rakcer, Pasangan suami isteri (pasutri) yang sempat mengunjungi secretariat PC GP Ansor Kabupaten Cirebon Rabu (4/1) tersebut juga punya misi sosialisasikan kepada masyarakat bahwa Islam sebagai agama Rahmatan Lilalamin.

Islam, menurut Hakam, bukan agama yang terbiasa dengan kekerasan. Dengan demikian, dirinya bersama isteri berinisiatif untuk mensosisialisasikannya dengan bersepeda bersama mengililingi dunia.

Dalam hal itu, Hakam dan sang isteri yang merupakan warga Malang, mulai start dari Malang pada tanggal 17 Desember 2016 lalu. Selain itu, rute yang digunakan Hakam adalah rute ziarah Wali Songo, sehingga dirinya dan isteri, bisa sekaligus bersiarah ke Makam Wali Songo.

Dan sesampai di Cirebon, karena Hakam merupakan anggota PC GP Ansor Kabupaten Malang, sehingga ratusan pengurus PC GP Ansor dan Banser Kabupaten Cirebon, menyambut kedatangan Hamka dengan penuh suka cita di sekretariatnya di Jalan Cakrabuana Talun Kabupaten Cirebon.

Bukan hanya itu, Hamka dan Isteri, juga dikawal oleh puluhan kendaraan roda dua setiba di daerah Losari perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah hingga ke sekretariat.

Bukan hanya ziarah di Wali Songo, dirinya juga menegaskan, karena bertujuan untuk menebar perdamaian antar ummat beragama, makanya dirinya dan isteri juga, berkunjung ke tokoh atau tempat suci ummat agama lain.

Hal itu dilakukan, berdasarkan karena dirinya merasa perihatin dengan kondisi masyarakat yang selalu menganggap bahwa Islam agama yang terbiasa dengan kekerasan.

“Padahal, Islam merupakan agama yang terbiasa dengan perdamaian dan menyebarkan pesan damai bagi seluruh umat manusia. Islam itu bukan agama terbiasa dengan kekerasan, Islam itu agama yang damai. Jadi atas dasar itu, kami ingin sampaikan kepada masyarakat terutama di negara-negara yang akan kami lewati nanti,\" katanya.

Dalam perjalanan tersebut, dirinya dan isteri sengaja menggunakan sepeda untuk keliling dunia, karena sepeda merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan.

“Final dari perjalanan kami ini, akan berakhir di Negara Kairo Mesir,” kata dia.

Terkait dengan perbekalan dan akomodasi selama perbekalan. Dirinya mengaku tidak terlalu memikirkan, pasalnya, selain banyak kalangan yang membantu dan menyambut baik di setiap daerah seperti Ansor, juga ada tim khusus di beberapa daerah untuk membantunya.

“Soal itu, sebenarnya, selama kita masih di bumi Allah, saya tidak pernah takut. Lagi pula, untuk soal itu, ada tim yang membantu kami dalam hal perbekalan. Tapi untuk di pulau Jawa sendiri, untuk tempat tinggal kami, kami singgah ke PC GP Ansor, karena kebetulan kami aktif di organisasi Ansor Malang,” katanya.

Saat ditanya soal target, dirinya menargetkan sampai di tujuan, yaitu Kairo pada Bulan Ramadan mendatang.

“Saya harus melewati Ramadan di Mesir atau Kairo. Jadi untuk perbekalan juga, saya bisa mampir seperti sekarang di PC GP Ansor,” kata dia.

Sementara itu, sang isteri Rofingatul Islamiah menambahkan, dirinya dan suami rela meninggalkan kehidupan sehari-harinya di Malang, untuk menebar perdamaian di seluruh dunia.

Menurutnya, tujuan dari perjalanan panjang mengelilingi dunia menggunakan sepeda yang digagas oleh suaminya tersebut, yaitu Kairo Mesir. Saat suami mengajak, dirinya mengaku tidak pikir panjang.

“Waktu suami saya mengajak, saya langsung mau. Berangkat tanggal 17 Desember kemarin, dan tujuannya mau ke Kairo Mesir,” kata dia. (kim)

Sumber: