Terima Keluhan Soal Air Pertanian, Asdullah: Pembagian Harus Seimbang

Terima Keluhan Soal Air Pertanian, Asdullah: Pembagian Harus Seimbang

TERIMA KELUHAN. Wakil Ketua HKTI Kab Cirebon, Asdullah menerima keluhan dari petani terkait minimnya pasokan air di masa tanam. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah MM, menanggapi keluhan para petani terkait distribusi air yang tidak merata. Keluhan tersebut disampaikan para petani di wilayah Kapetakan dan Suranenggala.

Saat itu, HKTI melakukan peninjauan lapangan. Sebagai pengurus, Asdullah menanyakan kepada para petani mengenai kendala yang mereka hadapi, khususnya keterlambatan dalam memasuki masa tanam kedua.

"Saya menanyakan kepada petani, apa kendala mereka. Kenapa memasuki masa tanam kedua, kok terlambat nanam. Yang lain sudah menanam. Di wilayah Suranenggala dan Kapetakan masih belum," ujarnya.

Lebih lanjut, Asdullah mengungkapkan bahwa di wilayah lain seperti Gegesik dan Kedungdalam, masa tanam sudah dimulai, sementara di Kapetakan dan Suranenggala masih tertinggal. Setelah ditelusuri, diketahui bahwa minimnya pasokan air menjadi penyebab utama keterlambatan ini.

Keluhan para petani kata dia, akan segera ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada pemerintah daerah. Khususnya kepada pihak PSDA yang memiliki wewenang dalam pengelolaan air.

"Keluhan petani berkaitan dengan kebutuhan air di musim tanam kedua ini harus menjadi perhatian pemerintah. Sejauh mana kehadiran pemerintah terhadap persoalan rakyatnya," tegasnya.

Asdullah menjelaskan bahwa kebutuhan air di Kabupaten Cirebon sangat terbatas, dan wilayah Kapetakan serta Suranenggala berada di muara sungai. "Ketika air dialirkan dari rentang, akan habis dibagi di Panguragan dan Gegesik. Sehingga Kapetakan dan Suranenggala tinggal sisanya," katanya.

Ia berjanji akan menyampaikan permasalahan ini agar pembagian air dapat dilakukan dengan lebih seimbang antara Indramayu dan Cirebon, sehingga para petani dapat mengolah sawah mereka dengan lancar.

Salah satu petani Mang Kasmad, menyatakan bahwa masalah minimnya pasokan air selalu menjadi kendala setiap tahun saat memasuki musim tanam. Padahal mengolah lahan pertanian, tidak bisa lepas dari air. Peran air sangat vital disektor pertanian.

"Kalau airnya lancar, proses pertanian akan lancar. Kami minta, kebutuhan akan air, bisa dipenuhi. Kalau kebutuhan air terpenuhi, proses mengolah sawah pun tak akan terkendala. Berjalan lancar," pungkasnya. (zen)

Sumber: