Pemkab Cirebon Sediakan Santunan bagi Keluarga Korban Longsor Gunung Kuda

JELASKAN. Sekda Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva'i menyampaikan bela sungkawa. Pihaknya telah menyiapkan santunan bagi keluarga korban. FOTO : DOC/RAKYAT CIREBON--
*** 13 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia, Tambang Terancam Ditutup
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menyampaikan keprihatinan atas musibah longsor yang terjadi di kawasan tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat siang, 30 Mei 2025.
Insiden tragis tersebut menyebabkan sedikitnya 13 orang meninggal dunia tertimbun reruntuhan material tambang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Dr H Hilmy Riva’i MPd, dalam keterangannya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.
“Kami turut prihatin terhadap keluarga korban. Semoga mereka diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Hilmy pada Jumat (30/5).
BACA JUGA:Tambang Gunung Kuda Resmi Ditutup, Pemilik Diamankan Polisi
Pemkab Cirebon telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait penanganan pasca-kejadian. Salah satu langkah awal yang telah dibahas adalah rencana penutupan lokasi tambang di kawasan Gunung Kuda.
“Informasinya dari pihak Jabar, lokasi tambang Gunung Kuda akan ditutup. Tapi apakah sementara atau permanen, kami belum mendapatkan kepastian,” tambah Hilmy.
Lebih lanjut, Hilmy menjelaskan bahwa tambang di kawasan Gunung Kuda diketahui memiliki izin operasional dari pemerintah provinsi. Meski demikian, kawasan tersebut memiliki kontur tanah dan struktur bebatuan yang rawan longsor, terlebih saat musim hujan.
“Kami sudah sampaikan kondisi ini kepada Pemprov Jawa Barat. Meskipun izin operasional merupakan kewenangan provinsi, kami tetap mendorong evaluasi dan langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
BACA JUGA:Evakuasi Dihentikan Sementara, Korban Longsor Gunung Kuda Jadi 13 Orang
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Pemkab Cirebon tengah mengkaji kemungkinan pemberian santunan kepada para keluarga korban. Pihaknya segera berkoordinasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) melihat kemampuan fiskal daerah dalam menyelenggarakan bantuan.
“Saya sudah perintahkan agar ada santunan dari pemerintah daerah bagi keluarga korban. Saat ini kami sedang menghitung anggaran yang memungkinkan,” ungkap Hilmy.
Sementara itu, proses evakuasi terhadap korban telah dilakukan sejak Jumat siang dengan melibatkan tim gabungan dari BPBD Kabupaten Cirebon, Basarnas, TNI, Polri, serta relawan dan masyarakat setempat.
Sebanyak 13 jenazah berhasil ditemukan dan dievakuasi, sedangkan tim SAR masih terus melakukan pencarian untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di lokasi kejadian. (zen)
Sumber: