Soal Pungutan Fantastis Sekolah, Ketua DPRD Minta Komisi III Tindaklanjuti Segera
Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio SE meminta Komisi III panggil sekolah yang bebankan biaya fantastis kepada orang tua siswa. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--
CIREBON - Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio SE menyoroti pemberitaan mengenai salahsatu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kecamatan Harjamukti yang memungut biaya fantastis kepada para orang tua siswa baru.
Andrie menyayangkan hal tersebut masih terjadi, padahal sebelumnya terjadi kasus yang sama di SMPN 5 Kota Cirebon, dan sudah dipanggil oleh Komisi III untuk memberikan klarifikasi.
Mengingat informasi terbaru di SMPN di Harjamukti ini sudah sampai ke telinga para anggota DPRD di Komisi III, Andrie pun meminta Komisi III untuk menjadikan informasi ini sebagai atensi untuk ditindaklanjuti secepatnya.
BACA JUGA:Kota Cirebon 100 Persen ODF, Tapi Belum Semua Rumah Punya Akses Sanitasi
"Ini sudah sampai ke Komisi III, saya minta segera tindaklanjuti," ungkap Andrie.
Andrie meminta Komisi III untuk segera memanggil pihak sekolah yang dimaksud, untuk memberikan klarifikasi terkait yang sebetulnya terjadi.
Terlebih lagi, seperti ada yang ditutup-tutupi sampai para orang tua siswa sendiri pun tidak diberitahu rincian dari biaya yang dibebankan kepada mereka senilai 2.750.000 itu.
BACA JUGA:Izin Usaha Versus Cafe and Resto Terancam Dicabut
"Komisi III harus mintai informasi semua pihak, termasuk Dinas Pendidikan, untuk apa biaya itu sebenarnya," sebut Andrie.
Bahkan tak hanya sekolah yang dimaksud, Andrie pun meminta Komisi III memonitor semua sekolah yang ada, khususnya 18 SMP negeri yang ada dibawah kewenangan Pemkot Cirebon.
Pasalnya, yang selama ini tersorot hanya sekolah-sekolah di tengah kota yang ditengarai masih menjadi skolah favorit, dan terbukti, saat ini muncul persoalan di SMP lainnya.
BACA JUGA:Sinergi BRI dan Indogrosir Hadirkan Inovasi Transaksi, Dukung UMKM dan Ritel Modern
"Panggil semua Kepala Sekolahnya, agar hal serupa tidak terjadi lagi dan membebani para orang tua siswa. Semua punya hak untuk mendapatkan pendidikan, jadi jangan dipersulit," kata Andrie. (sep)
Sumber: