Mantan Anak Buah Bongkar Nama Samaran Pimpinan Al Zaitun Syekh Panji Gumilang, Harta Benda Terkuras!

Mantan Anak Buah Bongkar Nama Samaran Pimpinan Al Zaitun Syekh Panji Gumilang,  Harta Benda Terkuras!

Pria ini mengaku mantan anak buah Panji Gumilang saat berbicara di JLC, Mei 2011. Foto:- livejlc09-YouTube--

RAKYATCIREBON.ID, JAKARTA - Soal nama samaran Panji Gumilang sudah menjadi rumor sejak lama. Konon nama itu digunakan ketika beroperasi sebagai pimpinan Negara Islam Indonesia atau NII.
 
Seorang pria membocorkan nama samaran Panji Gumilang itu dalam forum Jakarta Lawyers Club (JLC) yang ditayangkan tvOne.

Sudah lama. 12 tahun yang lalu. Tapi tayangan JLC edisi Mei 2011 itu viral kembali belakangan ini. Lewat Youtube.

Nama samaran Panji Gumilang yang disebut oleh pria itu adalah Abu Toto.

Pria yang tidak menyebutkan namanya itu mengungkapkan, bahwa dirinya mengenal sosok Panji Gumilang dengan nama Abu Toto sudah sejak tahun 1980-an.

Pria berkumis tipis itu menuturkan kronologi dirinya bergabung dengan NII. Pertama, pada tahun 1987 dirinya mulai dibina.

Kemudian, pada 1989 dia dibaiat. Pada 1990 dilantik sebagai aparat desa dan dua tahun kemudian dilantik jadi camat di Bekasi.

“Oleh NII?” tanya Karni Ilyas, dalam tayangan JLC edisi Mei 2011 yang diunggah akun Youtube livejlc09.

“Oleh NII,” jawab pria tersebut.

Nah, momen pria itu betemu Panji Gumilang terjadi bertahun-tahun sebelumya. Tepatnya pada tahun 1988.

Itu artinya, Pondok Pesantren Al Zaytun belum berdiri. Sebab, dalam sejarah pendiriannya, Mahad Al Zaytun baru mulai dibangun pada Agustus 1996.

Pria itu mengatakan, bertemu sosok Panji Gumilang pada tahun 1988, tapi menggunakan nama yang berbeda.

“Saya ketemu dengan Panji Gumilang dalam bahasa lain, dalam nama saat itu adalah Abu Toto,” ujarnya.
 
Pria ini mengaku dibina langsung oleh sosok Abu Toto, yang menurut dia, tidak lain adalah Panji Gumilang itu sendiri.

“Dengan binaan-binaan yang mengarah kepada, bahwa kita ke depan harus menjadi masyarakat yang secara pendidikannya lebih maju, begitu. Itu udah ada gambaran seperti itu,” ungkapnya.

Saat Al Zaytun berdiri, pria ini mengaku sempat mendapatkan tawaran menjadi guru. Namun batal dan dia tetap ditempatkan di wilayah Bekasi.

Dia sendiri mengakui, mulai tahun 1996 mulai merasa tidak cocok dengan gerakan yang dibangun Panji Gumilang.

Menurutnya, gerakan yang dimaksud sudah meleset dari tujuan semula. “Gerakan Panji Gumilang ini udah sasar, udah sesat gitu kan,” katanya.

“Kok bisa Anda tiba-tiba sadar begitu?” tanya Karni Ilyas lagi.

Pria itu kemudian mengatakan, bahwa sudah habis harta bendanya terkuras.

“Saya ini sudah habis, harta saya. Kenapa? Karena saat itu, Panji Gumilang atas nama Negara Islam Indonesia, itu minjam uang kepada rakyatnya,” ungkapnya.

“Pinjam uang, dalam bentuk emas. Dan saya, meminjamkan kepada Panji Gumilang itu, emas 1 kilo, Pak,” tandasnya.

Pria itu kemudian menjelaskan bahwa emas 1 kilogram itu milik keluarganya yang dikumpulkan kemudian disetorkan.

“Dengan jaminan lima tahun itu akan balik,” tukasnya.

Pernyataan tersebut hanya sebagian kecil dari berita dan ionformasi sumir mengenai Panji Gumilang, Al Zaytun dan NII.

Sudah sejak lama informasi ini mengalir dengan deras. Bahkan sudah ada yang melapor ke polisi.

Namun demikian, bantahan dari kubu Panji Gumilang tidak kalah banyaknya. Bahkan, orang-orang dekat Panji Gumilang yang masih dan pernah duduk di pemerintahan ikut membelanya.

Hingga kini, Syekh Al Zaytun berusia 77 tahun itu masih segar bugar. Masih sibuk mengajar dan berpidato di pesantrennya yang megah di Gantar, Kabupaten Indramayu.(*)

Sumber: